Sajak Cinta Di Siang Hari
Hari ini jam 12:16 Sunting Catatan
Detik lalu aku mendengar suara ..., yang kemudian ingin kubisikkan padamu ...
Seperti buluh perindu yang mengucap sesuatu ..., tapi tak kau dengar...
Tak juga tertulis dalam certa atau risalah cinta yang nestapa
Tak jua bernada dalam lagu rindumu ...
Ya satu ... kalimat terindah itu sulit terucap
Tapi pasti akan kau ingat selamanya ....
Kau memang sahajaku ...
Sehingga aku mencintaimu tanpa ragu ...
He he he ............. Gombal Siang Hari Coi ......
thipluks
Jazzinangor, 20 Okt 2009
Senin, 19 Oktober 2009
Kamis, 15 Oktober 2009
NYETIR
NYETIR
Ternyata dibilang gampang tidak juga, dibilang susah tidak juga, setelah nyoba, walaupun harus belajar di lapangan sepakbola, Mumpung lagi Liburan Syawalan alias Lebaran September 2009, di tempat Mbah ...., Eh ... ternyata emang banyak juga yang belajar..., ada yang belajar nyetir Motor, belajar nyetir mobil, ada juga yang belajar naek sepeda onthel. Kalau sepeda sih Thizy dari umur empat tahun sudah bisa naek sepeda cuma waktu itu sepeda roda tiga, hi hi hi roda yang satunya buat bantu. tapi setelah setahun baru Sepeda Roda dua, alias roda pengamannya dilepas. Mudah-mudahan nanti kalau mobilnya sudah baru Thizy sudah lancar nyetir, jadi bisa nganter Mamih Shoping.....!
Makasih Ya Rabb......
Purwokerto, Awal, Oktober 2009
Ternyata dibilang gampang tidak juga, dibilang susah tidak juga, setelah nyoba, walaupun harus belajar di lapangan sepakbola, Mumpung lagi Liburan Syawalan alias Lebaran September 2009, di tempat Mbah ...., Eh ... ternyata emang banyak juga yang belajar..., ada yang belajar nyetir Motor, belajar nyetir mobil, ada juga yang belajar naek sepeda onthel. Kalau sepeda sih Thizy dari umur empat tahun sudah bisa naek sepeda cuma waktu itu sepeda roda tiga, hi hi hi roda yang satunya buat bantu. tapi setelah setahun baru Sepeda Roda dua, alias roda pengamannya dilepas. Mudah-mudahan nanti kalau mobilnya sudah baru Thizy sudah lancar nyetir, jadi bisa nganter Mamih Shoping.....!
Makasih Ya Rabb......
Purwokerto, Awal, Oktober 2009
Senin, 02 Maret 2009
MUDIK LIBURAN

MUDIK LIBURAN
Liburan emang paling enak kalau mudik pulang ke kampung halaman, yaa mudik ke kampung, siapa orang yang berani menolak ?, Hanya orang-orang tertentu saja yang menolak ajakan mudik kampung, dan biasanya orang ini bermasalah dikampungnya. Padahal sejauh apapun, sejelek apapun, se kumuh apapun, itulah kampung kita, so pasti bikin kita jadi Comfortable (Apaan tuh ?) yah pokoknya Nyaman ....., he he he. Apalagi kalau ketemu sanak saudara dan tetangga semua ....., Pasti deh fresh ....... fresh ........................... |
Rabu, 14 Januari 2009
INDONESIA
Indonesia..........
Kau negaraku
Kau mempunyai berbagai pulau
Dengan keindahan yang tidak terkalah kan
Tapi kini banyak orang yang merusaknya
Banyak penebangan liar
pengeboman ikan
banjir&longsor banyak di berbagai penjuru kota
Indonesia.........
dimana riwayatmu kini
Kau negaraku
Kau mempunyai berbagai pulau
Dengan keindahan yang tidak terkalah kan
Tapi kini banyak orang yang merusaknya
Banyak penebangan liar
pengeboman ikan
banjir&longsor banyak di berbagai penjuru kota
Indonesia.........
dimana riwayatmu kini
Selasa, 21 Oktober 2008
Sesuap Nasi Untuk Nenek (Tetanggaku)
Sesuap Nasi Untuk Nenek (Tetanggaku)
Oleh : Flaviandra El Thizy Adinegoro
Di sebuah pedesaan dimana nenekku (Mbah Uti) berada, aku sering kali menghabiskan dan menikmati waktu liburan sekolahku, Di sebuah desa dibawah kaki gunung Selamet yang tidak jauh dari tempat wisata "BATURADEN", mungkin teman-teman pernah dengar atau bahkan pernah mengunjungi tempat nan indah ini, Kata Ibu dari Mbah Uti, Dulu Baturaden sangat dingin sekali udaranya, tetapi karena semakin banyak orang menghuni di tempat ini maka cuaca yang dulu dingin, sekarang sudah berubah. Bagiku tempat ini tetap menjadi tempat favorit atau tempat tujuan wisataku ketika aku berlibur di tempat mbah uti (sebutan nenekku). Ketika liburan inilah sering kali mendapat dongengan dari Mbah Akung (Kakekku) atau dari Mbah Uti (Nenekku). Salah satu cerita yang masih aku ingat adalah cerita tentang "Gadis Kecil Yang Baik Hati". Dikisahkan oleh Mbah Uti,
Pada sebuah desa yang lumayan luas, ada seorang gadis kecil (Suci Namanya), mempunyai sifat yang baik hati dan tidak sombong. Suatu hari Suci berangkat ke sekolah dimana jarak antara sekolah dengan rumah cukup jauh, dan memakan waktu. Setiap pagi Suci berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Sama seperti pagi itu, seperti biasanya ayahnya menyuruh untuk membeli sebungkus nasi sebagai bekal sekolahnya, maksud ayahnya adalah agar Ia tidak harus membeli jajan sehingga tidak akan terlalu boros. Ibunya sendiri sudah meninggal beberapa tahun yang lalu ketika Ia masih berumur 4 tahun (kata ayahnya). Suci tidak ingat betul, yang jelas sejak kepergian ibunya itulah kasih sayang Ayahnya makin besar, apa-apa yang dilakukannya selalu dalam pengawasan ayahnya, sepertinya Ayahnya takut bila Ia akan mendapat musibah. Dengan membawa Tas punggung Suci berangkat ke sekolah, karena kebetulan warung nasi berada tidak jauh dari rumah. Setelah dibelinya nasi bungkus kesayangnnya berikut ayam goreng kampung, suci langsung berangkat kesekolah, selama di perjalanan suci riang bahkan pagi ini Ia berangkat bersama teman satu sekolahnya yaitu Nesa (nesa adalah teman baiknya),
Oleh : Flaviandra El Thizy Adinegoro
Di sebuah pedesaan dimana nenekku (Mbah Uti) berada, aku sering kali menghabiskan dan menikmati waktu liburan sekolahku, Di sebuah desa dibawah kaki gunung Selamet yang tidak jauh dari tempat wisata "BATURADEN", mungkin teman-teman pernah dengar atau bahkan pernah mengunjungi tempat nan indah ini, Kata Ibu dari Mbah Uti, Dulu Baturaden sangat dingin sekali udaranya, tetapi karena semakin banyak orang menghuni di tempat ini maka cuaca yang dulu dingin, sekarang sudah berubah. Bagiku tempat ini tetap menjadi tempat favorit atau tempat tujuan wisataku ketika aku berlibur di tempat mbah uti (sebutan nenekku). Ketika liburan inilah sering kali mendapat dongengan dari Mbah Akung (Kakekku) atau dari Mbah Uti (Nenekku). Salah satu cerita yang masih aku ingat adalah cerita tentang "Gadis Kecil Yang Baik Hati". Dikisahkan oleh Mbah Uti,
Pada sebuah desa yang lumayan luas, ada seorang gadis kecil (Suci Namanya), mempunyai sifat yang baik hati dan tidak sombong. Suatu hari Suci berangkat ke sekolah dimana jarak antara sekolah dengan rumah cukup jauh, dan memakan waktu. Setiap pagi Suci berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Sama seperti pagi itu, seperti biasanya ayahnya menyuruh untuk membeli sebungkus nasi sebagai bekal sekolahnya, maksud ayahnya adalah agar Ia tidak harus membeli jajan sehingga tidak akan terlalu boros. Ibunya sendiri sudah meninggal beberapa tahun yang lalu ketika Ia masih berumur 4 tahun (kata ayahnya). Suci tidak ingat betul, yang jelas sejak kepergian ibunya itulah kasih sayang Ayahnya makin besar, apa-apa yang dilakukannya selalu dalam pengawasan ayahnya, sepertinya Ayahnya takut bila Ia akan mendapat musibah. Dengan membawa Tas punggung Suci berangkat ke sekolah, karena kebetulan warung nasi berada tidak jauh dari rumah. Setelah dibelinya nasi bungkus kesayangnnya berikut ayam goreng kampung, suci langsung berangkat kesekolah, selama di perjalanan suci riang bahkan pagi ini Ia berangkat bersama teman satu sekolahnya yaitu Nesa (nesa adalah teman baiknya),
Rabu, 13 Agustus 2008
Jumat, 04 Juli 2008



Kamis, 03 Juli 2008
Renang

Belajar Nyetir

besok sambung lagih ...
Langganan:
Postingan (Atom)
Lukisan Thizy

Dilukis saat kelas 4
Selamat Datang
Setangkai Bunga

Dilukis Flaviandra El Thizy Adinegoro, Saat kelas 3 SD



Eyang

Selamat Ulang Tahun

Selamat Ulang Tahun
